NGAWI - Pemerintah kabupaten Ngawi Jawa
Timur melalui Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) mengincar
satu posisi di Karisma Event Nusantara (KEN).
KEN merupakan agenda tahunan taraf
nasional yang menjadikan sarana daya tarik utama pariwisata Indonesia di kancah
dunia.
Untuk mengawalinya, Kepala Disparpora
Ngawi, Wiwien Purwaningsih mengungkapkan pihaknya telah mengadakan agenda Ngawi
Batik Fashion (NBF).
“Kita ikut seleksi Karisma Event
Nusantara, semoga lolos dan masuk di 100 event Kementerian,” kata Wiwien, Rabu
(11/12).
Dengan peningkatan skala event yang
digelar di Tugu Kartonyono yang menjadi ikon Kabupaten Ngawi, pada hari Sabtu
(7/12/2024) malam pekan lalu, diharapakan semakin banyak muncul talenta
pembatik maupun desainer batik dari Ngawi.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Ngawi
Ony Anwar Harsono yang menyatakan, NBF 2024 tidak sekadar mempromosikan batik
sebagai warisan budaya.
Namun juga untuk mendorong peningkatan
keterampilan desainer muda dan perajin lokal Kabupaten Ngawi.
Pihak dinas juga terus meregenerasi
pembatik maupun desainer batik termasuk dari sejumlah sekolah menengah
kejuruan.
"Kami melibatkan siswa SMK jurusan
tata busana yang dikolaborasikan dengan desainer nasional agar karyanya semakin
berkarakter,”ungkap Ony.
Mendukung kegiatan positif tersebut,
Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto juga turut mempromosikan produk
batik lokal.
Kapolres Ngawi bersama istrinya,
Ny.Indah Dwi tampil berbusana batik sarimbit diatas catwalk Tugu Kartonyono
Kabupaten Ngawi.
"Kami bagian dari jajaran
Forkopimda Kabupaten Ngawi, tentu akan mendukung untuk pengembangan dan
kemajuan di Ngawi, " ungkap AKBP Dwi Sumrahadi.
Kapolres Ngawi juga menyampaikan bahwa
acara NBF 2024 ini memiliki misi besar, yaitu melestarikan budaya batik sebagai
warisan budaya sekaligus mendorong potensi ekonomi kreatif daerah.
"Lewat NBF ini kita tidak hanya
sekedar nguri - uri budaya, tetapi juga membuka peluang besar bagi anak-anak
kita di SMK tata busana untuk berkolaborasi dengan desainer nasional sehingga
mereka bisa membangun karakter yang kuat," jelas AKBP Dwi Sumrahadi.
Saat ini, Batik Ngawi karya puluhan
desainer dan pembatik sudah mulai merambah di pameran-pameran besar seperti
Jogja Fashion Week, Solo Fashion Week hingga Indonesia Fashion Week.
Ngawi Batik Fashion 2024, yang diadakan
di Tugu Kartonyono pada Sabtu (7/12/2024), berhasil memamerkan pesona batik
lokal.
Agenda ini menjadi agenda rutin tahunan
yang menarik kunjungan wisata.
Berdasarkan data dari website Pemkab
Ngawi, motif Batik Ngawi bisa dibedakan menjadi dua yaitu, batik motif yang
dibuat di desa Desa Munggut, Kecamatan Padas, dan Desa Banyubiru, Kecamatan
Widodaren.
Motif batik yang dibuat di Desa Munggut
Kecamatan Padas yaitu Motif Benteng Pendem, Bambu Jati, Bambu Jati Abang, Bambu
Rebung, Bambu Trinil, Pring Gadhing, Motif Kedelai, Melon Khas Ngawi, Jati
Aking, Padi Mendhung, Padi Sawah, Teh Jamus, The Pucuk, Mawar dan Kupu-Kupu.
Ada juga Motif Kali Tempuk, Motif
Pithecantropus Erectus, Trinil Bledak, Parang Trinil, Perang Antar Suku, Lereng
Ceplok Trinil, Ngawi Joyo I dan II, Lereng Gading, Nomaden, dan masih banyak
lagi motif yang lainnya.
Sedangkan motif yang dibuat di Desa
Banyubiru Kecamatan Widodaren yaitu adalah Gringsing, Bokor Kencono, dan Sido
Mukti. (*)
0 Komentar